Detail Cantuman

ABSTRAKrnKonsumsi daun kelor oleh masyarakat masih tergolong sedikit. Salah satu upayarnuntuk meningkatkan pemanfaatan daun kelor adalah mengolahnya menjadi tepungrndaun kelor. Tepung daun kelor dapat ditambahkan ke dalam makanan untukrnmeningkatan kandungan gizinya yaitu Fe pada bakso ayam. Penelitian inirnbertujuan untuk melakukan formulasi tepung daun kelor (Moringa oleifera) padarnpembuatan bakso ayam sebagai alternatif makanan tinggi Fe untuk ibu hamil.rnDesain Penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 formulasirntepung daun kelor pada bakso ayam yaitu F0 (0%), F1 (10%), F2 (20%), dan F3rn(30%). Pada bakso ayam dilakukan uji organoleptik. Bakso ayam kontrol danrnformulasi terpilih dilakukan analisis proksimat dan Fe. Analisis data pada hasilrnanalisis proksimat dan Fe dilakukan secara deskriptif dan hasil uji organoleptikrndianalisis secara deskriptif dan uji statistik One Way ANOVA. Tiap 100g baksornayam formula terpilih mengandung air 60.82g, abu 3.17g, protein 7.25g, lemakrn3.72g, karbohidrat 25.09g dan Fe 41.45mg. Terdapat perbedaan rasa (p=0.000),rnwarna (p=0.002), aroma (p=0.000), tekstur (p=0.000) dan mutu (p=0.000) padarnbakso ayam yang diformulasi tepung daun kelor. Air, lemak dan Fe bakso ayamrnformulasi terpilih (F1) lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Tiga butir baksornayam formulasi terpilih dapat menyediakan 30% Fe dari ALG ibu hamil. Baksornayam formulasi terpilih (F1) dapat diklaim sebagai alternatif makanan tinggi Fe.rnKata kunci : Bakso Ayam, Tepung Daun Kelor, dan Fe.rnDaftar Pustaka : 52 Referensi (1993 – 2018)